• Post Title 1

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede ...

  • Post Title 2

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla ...

  • Post Title 3

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam. Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros. Aliquam pharetra. Nulla ...

  • Post Title 4

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec molestie facilisis ante. Ut a turpis ut ipsum pellentesque tincidunt. Morbi blandit sapien in mauris. Nulla lectus lorem...

Semarang Riwayatmu Dulu



Judul: Kota Semarang dalam Kenangan
Penulis: Jongkie Tio

Semarang memiliki riwayat yang cukup panjang. Jika kita telusuri, banyak kisah-kisah menarik untuk diikuti, terutama serbaneka cerita Semarang di masa lalu.

Seperti dikabarkan oleh literatur-literatur mengenai Semarang yang pernah terbit, kota yang kini menjadi Ibu Kota Jawa Tengah tersebut acap kali disebut sebagai kota pelabuhan. Hal ini disebabkan kota Semarang memang berdekatan dengan laut dan telah menjadi salah satu pintu masuk jalur perdagangan di Pulau Jawa.

Sebagai pintu perdagangan, tidak mengherankan jika kemudian Semarang menjadi sebuah "wilayah pertemuan" berbagai kebudayaan. Salah satu budaya yang berekembang di Semarang adalah kebudayaan Tiongohoa.

Hal ini dimahfumi karena di masa lalu, sekitar abad ke-17, banyak pedagang keturunan Tionghoa yang datang ke kota ini. Selain berdagang berbagai komoditi sehari-hari, mereka juga berdagang candu di kota itu. Perdagangan candu ini menjadi masalah tersendiri yang dihadapi oleh pemerintah Hindia Belanda yang berkuasa saat itu.

Jejak kehadiran Tionghoa yang masih tersisa hingga kini, misalnya saja masih terdapatnya dusun atau pemukiman orang-orang keturunan Tionghoa di antero Kota Semarang, seperti seperti Gang Besen, Gang Tengah dan Gang Gambiran.

Selain itu, di Semarang banyak didapati tempat pemujaan Klenteng yang digunakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Menurut cerita, bahkan ada beberapa Klenteng yang sengaja mendatangkan patung dewa dari Tiongkok.

Semua cerita mengenai Semarang tersebut digambarkan secara baik dalam buku ini. Namun sayangnya, buku ini tidak membahas hal-hal tersebut lebih dalam. Literatur yang digunakan untuk membantu penyusunan buku ini pun tidak disebutkan. Tampaknya buku ini hanya ditulis berdasarkan ingatan dan pengetahuan si penulisnya.

Foto-foto yang disertai keterangan dalam buku ini memang menarik, namun pembaca hanya menerima penggalan cerita saja, tanpa mengetahuinya lebih dalam. Akan lebih baik jika kisa-kisah mengenai apa yang terlihat di dalam foto, diceritakan lebih banyak sehingga pembaca dapat mengenal Semarang tempo dulu dengan lebih dalam. Dengan begitu buku ini menjadi medium "pengembaraan" ke masa lampau yang lebih komprehensif. ***
Salah satu foto yang terdapat dalam buku Semarang Dalam Kenangan
Iklan dalam koran di Semarang
Wayang Potehi, jejak kultural Tionghoa

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © kumpulan buku gratis. Original Concept and Design by My Blogger Themes | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards